Rabu, 30 Oktober 2013

Penilaian Tuhan di mulai....

Nama : Andini Predita Sari
Kelas : 1EB18
NPM : 20213898



Pada saat masalah mengampiri dirimu
Janganlah berkecil hati
Itu adalah pasangan hidupmu
Itu adalah pasangan takdirmu
Sesuatu yang sudah dipersiapkan untukmu
Bahkan sebelum kau dilahirkan
Jangan pernah berusaha menolak kesalahanmu
Terima itu sebagai bekalmu untuk perjalanan panjangmu
Lapangkanlah dadamu sehingga luas
Tempatkan untuk ilmu yang berguna
Penilaian Tuhan di mulai saat kau memperbaikinya
Bukan saat kau menerimanya

Pengantar Bisnis 2

Nama : Andini Predita Sari
Kelas : 1EB18
NPM : 20213898



Perusahaan Listrik Negara

BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Nur Pamudji, menggantikan Dahlan Iskan dirut sebelumnya yg di lantik menjadi menteri BUMN
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.

Sejarah

Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW.

Peristiwa

  • Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU - PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.
  • Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.
Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.
  • Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN).
  • Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan.
  • Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.
Sejalan dengan kebijakan di atas maka pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Motto

Motto PT PLN (Persero):
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik

Unit-unit PLN

I. Kelompok Unit Wilayah
  1. PLN Wilayah Aceh, berkedudukan di Banda Aceh
  2. PLN Wilayah Sumatera Utara, berkedudukan di Medan
  3. PLN Wilayah Sumatera Barat, berkedudukan di Padang
  4. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, berkedudukan di Pekanbaru
  5. PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, berkedudukan di Palembang
  6. PLN Wilayah Bangka Belitung, berkedudukan di Pangkalpinang
  7. PLN Wilayah Kalimantan Barat, berkedudukan di Pontianak
  8. PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, berkedudukan di Banjar Baru
  9. PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berkedudukan di Balikpapan
  10. PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, berkedudukan di Menado
  11. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, berkedudukan di Makasar
  12. PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, berkedudukan di Mataram
  13. PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur, berkedudukan di Kupang
  14. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, berkedudukan di Ambon
  15. PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, berkedudukan di Jayapura
II. Kelompok Unit Distribusi
  1. PLN Distribusi DKI Jakarta Raya dan Tangerang, berkedudukan di Jakarta
  2. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, berkedudukan di Bandung
  3. PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, berkedudukan di Semarang
  4. PLN Distribusi Jawa Timur, berkedudukan di Surabaya
  5. PLN Distribusi Bali, berkedudukan di Denpasar
  6. PLN Distribusi Lampung, berkedudukan di Bandar Lampung
III. Kelompok Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban
  1. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali, berkedudukan di Depok
  2. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera, berkedudukan di Padang
IV. Kelompok Unit Pembangkitan
  1. PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, berkedudukan di Medan
  2. PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, berkedudukan di Palembang
  3. PLN Pembangkitan Jawa Bali, berkedudukan di Yogyakarta
  4. PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, berkedudukan di Jepara
  5. PLN Pembangkitan Indramayu, berkedudukan di
  6. PLN Pembangkitan Lontar, berkedudukan di Semarang
V. Kelompok Unit Induk Proyek
  1. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Sumatera I, berkedudukan di Palembang
  2. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Sumatera II, berkedudukan di Palembang
  3. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Sumatera I, berkedudukan di Medan
  4. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Sumatera II, berkedudukan di Palembang
  5. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Sulawesi, Maluku dan Papua, berkedudukan di Makasar
  6. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Sulawesi, Maluku dan Papua, berkedudukan di Makasar
  7. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit dan Jaringan Kalimantan, berkedudukan di Balikpapan
  8. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Jawa Bali, berkedudukan di Semarang
  9. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Hidro Jawa Bali, berkedudukan di Bandung
  10. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Thermal Jawa Bali, berkedudukan di Surabaya
  11. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit dan Jaringan Nusa Tenggara, berkedudukan di Mataram
  12. PLN Unit Induk Proyek Trans TET Interkoneksi Sumatera Jawa, berkedudukan di Jakarta
VI. Kelompok Unit Pusat dan Jasa
  1. PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan, berkedudukan di Jakarta
  2. PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan, berkedudukan di Jakarta
  3. PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan, berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
  4. PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan, berkedudukan di Jakarta
  5. PLN Jasa Manajemen Konstruksi, berkedudukan di Jakarta
  6. PLN Jasa Sertifikasi, berkedudukan di Jakarta

Anak Perusahaan PLN

  1. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam), berkedudukan di Batam, Kepulauan Riau
  2. PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN Tarakan), berkedudukan di Tarakan, Kalimantan Utara
  3. PT Indonesia Power (PT IP), berkedudukan di Jakarta
  4. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), berkedudukan di Surabaya
  5. PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON+), berkedudukan di Jakarta
  6. PT PLN Batubara, berkedudukan di Jakarta
  7. PT PLN Geothermal (PT PLN-G), berkedudukan di Jakarta
  8. PT Geo Dipa Energi, berkedudukan di Jakarta
  9. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT PLN-E), berkedudukan di Jakarta
  10. PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, berkedudukan di Jakarta
  11. Majapahit Holding BV, berkedudukan di Amsterdam, Belanda

Konsumsi listrik di Indonesia

Konsumsi listrik Indonesia secara rata rata adalah 473 kWh/kapita pada 2003. Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan rata rata konsumsi listrik dunia yang mencapai 2215 kWh/kapita (perkiraan 2005). Dalam daftar yang dikeluarkan oleh The World Fact Book, Indonesia menempati urutan 154 dari 216 negara yang ada dalam daftar.
Menurut koran Sindo hari Senin tanggal 9 Juni 2008 halaman 5, daftar konsumsi listrik perdaerah di Indonesia adalah (dalam satuan # Maluku: 176.08
  1. NTB: 119.27
  2. Papua: 180.11
  3. NTT: 64.32
  4. Rata-rata nasional: 352.59

PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan

PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) merupakan salah satu unit yang berada di lingkungan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang maintenance, repair dan overhaul (MRO) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta engineering, procurement dan construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil. Keberadaan PLN Pusharlis memiliki sejarah yang cukup panjang yang mengalami perubahan nama hingga 3 kali.

PLN Unit Bisnis Jasa Perbengkelan (PLN JASBENG)

Berawal dari keinginan manajemen PLN untuk memaksimalkan potensi bengkel-bengkel milik PLN untuk dapat berperan dalam penanganan pemeliharaan aset milik PLN. Maka pada tahun 1997 berdasarkan Keputusan Direksi No. 101.K/023/DIR/1997, didirikanlah oleh PLN sebuah unit yang khusus mengelola bengkel-bengkel tersebut di dalam satu unit bisnis tersendiri yang dinamakan Unit Bisnis Jasa Perbengkelan atau disingkat PLN Jasbeng yang berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bengkel-bengkel yang digabung meliputi Bengkel Pusat Klender,Jakarta; Bengkel Distribusi Jalan Banten Bandung, Bengkel Mesin Dayeuhkolot (BMDK) Bandung, dan Bengkel Distribusi Ngagel, Surabaya. Setelah digabung ke dalam PLN Jasbeng masing-masing unit namanya diubah menjadi Unit Produksi Klender (UPKL), Unit Produksi Banten (UPBN), Unit Produksi Dayeuhkolot (UPDK), Unit Produksi Ngagel (UPNG).
Pada tahun 2000 dibentuk 2 unit lagi dengan masing-masing memanfaatkan aset milik PLN Pikitring Jabar Jaya menjadi Unit Produksi Merak (UPMR) dan milik PLN Distribusi Jawa Tengah menjadi Unit Produksi Krapyak (UPKR).

PLN Jasa & Produksi (PLN J&P)

Sesuai Keputusan Direksi No. 29.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 nama organisasi diubah menjadi PLN Jasa & Produksi yang disingkat menjadi PLN J&P dan unit-unit berubah menjadi:
  1. Unit Produksi Jakarta Klender (UPJKL), berkedudukan di Klender, Jakarta
  2. Unit Produksi Bandung (UPBDG), berkedudukan di Jalan Banten, Bandung
  3. Unit Produksi Citarum(UPCTR), berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
  4. Unit Produksi Surabaya (UPSBY), berkedudukan di Ngagel, Surabaya
  5. Unit Produksi Merak (UPMRK), berkedudukan di Pulomerak, Cilegon
  6. Unit Produksi Semarang (UPSMG), berkedudukan di Krapyak, semarang
Pada tahun 2006 dibentuk Unit Produksi Bali (UPBLI), berkedudukan di Denpasar yang memanfaatkan aset milik PLN Distribusi Bali.

PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN PUSHARLIS)

Sesuai Keputusan Direksi No. 067.K/DIR/2011 tanggal 25 Februari 2011 organisasi diubah menjadi PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) dengan perubahan nama-nama unitnya menjadi:
  1. Unit Workshop I (UWS I), berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
  2. Unit Workshop II (UWS II), berkedudukan di jalan Banten, Bandung
  3. Unit Workshop III (UWS III), berkedudukan di Ngagel, Surabaya
  4. Unit Pelaksana Pemeliharaan I (UPP I), berkedudukan di Pulomerak, Cilegon
  5. Unit Pelaksana Pemeliharaan II (UPP II), berkedudukan di Krapyak, Semarang
  6. Unit Pelaksana Pemeliharaan III (UPP III), berkedudukan di Klender, Jakarta
Tugas Utama PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan:
  1. Melaksanakan penanganan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) ketenagalistrikan khususnya pada PLTU 10.000 MW di luar Jawa Bali dan melaksanakan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) berdasarkan penugasan dari PLN Pusat serta Unit-unit PLN.
  2. Melayani kebutuhan emergency repair dari Unit-unit PLN secara cepat dan tepat.
  3. Melaksanakan kegiatan Engineering, Procurement, Construction (EPC) PLTA/PLTMH atas persetujuan/penugasaan dari PLN Pusat.
  4. Mengembangkan dan memproduksi hasil karya inovasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara

Pengantar Bisnis Bab 2



Nama : Andini Predita Sari

Kelas : 1EB18

NPM : 20213898

Perusahaan dan Ruang Lingkup Perusahaan

Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.
Jenis-jenis perusahaan
a.       Jenis perusahaan berdasarkan lapangan usaha:
  • Perusahaan ekstraktif
perusahaan yang bergerak dalam bidang pengambilan kekayaan alam

  • Perusahaan agraris
perusahaan yang bekerja dengan cara mengolah lahan/ladang

  • Perusahaan industri
perusahaan yang menghasilkan barang mentah dan setengah jadi menjadi barang jadi atau meningkatkan nilai gunanya

  • Perusahaan perdagangan
perusahaan yang bergerak dalam hal perdagangan

  • Perusahaan jasa
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

b.      Jenis perusahaan berdasarkan kepemilikan:

  • Perusahaan negara
perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh negara

  • Perusahaan koperasi
perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh anggotanya

  • Perusahaan swasta
perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh sekelompok orang dari luar perusahaan


Unsur-unsur perusahaan
  1. Badan usaha
  2. Kegiatan dalam bidang perekonomian
  3. Terus menerus
  4. Bersifat tetap
  5. Terang-terangan
  6. Keuntungan dan atau laba
  7. Pembukuan

Perusahaan multinasional

Menyusul suksesnya model perusahaan dalam tingkatan nasional, banyak perusahaan telah menjadi transnasional atau perusahaan multinasional: tumbuh melewati batasan nasional untuk mendapatkan posisi kuasa dan pengaruh yang luar biasa dalam proses globalisasi.
Biasanya perusahaan transnasional atau multinasional dapat masuk ke pemilikan dan pengaturan bertumpuk, dengan banyak cabang dan garis di berbagai daerah, banyak sub-grup terdiri dari perusahaan dengan hak mereka sendiri.
Dalam penyebaran perusahaan dalam banyak benua, pentingya budaya perusahaan telah tumbuh sebagai faktor penyatu dan penambah ke sensibilitas dan kewaspadaan budaya lokal nasional.
Tujuan Pendirian Perusahaan :

a.       Tujuan ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).

b.      Tujuan sosial
Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.

Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.

Fungsi-fungsi Perusahaan

Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. :

a.       Fungsi Operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.

b.      Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.

Bentuk-Bentuk Perusahaan
1.      Perusahaan Perseorangan
Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.

Kebaikan :
  • Pendiri sekaligus pemilik bebas mengontrol perusahaan
  • Rahasia perusahaan terjamin
  • Mudah dibentuk dan dibubarkan
Keburukan :
  • Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
  • Sumber keuangan perusahaan terbatas
  • Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
  • Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi kompleks
2.      Firma
Persekutuan antara dua orang atau lebih untuk melaksanakan usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama dengan tanggung jawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.

Kebaikan :
  • Fungsi pimpinan dapat dibagi-bagi (misalnya : Bagian Produksi, Keuangan, dll)
  • Pendiriannya mudah tanpa memerukan akte
  • Jumlah modal relatif besar dibandingkan perusahaan perseorangan
Keburukan :
  • Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
  • Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama oleh anggota lainnya
  • Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.
3.      Persekutuan Komanditer
Merupakan persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih,  dengan sistem keanggotaan Sekutu Komplementer, dan sekutu Komanditer.

Kebaikan :
  • Proses pendirianya relatif mudah
  • Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
  • Mudah memperoleh kredit
Keburukan :
  • Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
  • Sulit menarik kembali modal
4.      Perseroan Terbatas (PT)
Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, dan kewajiban secara terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing dan keanggotaan perseroan ditunjukkan dengan jumlah kepemilikan saham perusahaan.

Kebaikan :
  • Saham dapat diperjualkan dengan mudah
  • Pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan
  • Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
Keburukan :
  • Biaya sangat mahal karena sudah dianggap sebagai badan hukum.
  • Kemungkinan pesaing memanfaatkan informasi yang diperoleh lebih terbuka.
  • Proses pendiriannya membutuhkan wak tu lebih lama dan biaya yang lebih besar dari CV

5.      Koperasi
Organisasi ekonomi rakyat, yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum.
Fungsinya
  • Alat pendemokrasian ekonomi sosial
  • Sebagai urat nadi bangsa Indonesia
  • Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.
Koperasi dilihat fungsi yang dilakukan terbagi menjadi:
  • Koperasi Produksi
  • Koperasi Konsumsi
  • Koperasi Kredit
Koperasi dilihat dari luas daerahnya terbagi menjadi:
  • Koperasi Primer
  • Koperasi Pusat
  • Gabungan Koperasi
  • Induk Koperasi
Bentuk Kerjasama antar perusahaan dapat berbentuk:
  1. Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi
  2. Sindikat
  3. Trust
  4. Joint Venture (perusahaan patungan) adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama
  5. Holding Company (perusahaan induk) adalah perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Joint_venture



Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan adalah faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Lingkungan perusahaan biasanya meliputi :
1.       Lingkungan umum
2.      Lingkungan industri tempat suatu perusahaan beroperasi dan
3.      Lingkungan internasional
Lingkungan perusahaan senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut memberikan banyak peluang sekaligus banyak ancaman. Berkaitan dengan itu, maka strategi perusahaan juga harus senantiasa diupayakan supaya dapat mengambil manfaat sebaik mungkin dari lingkungan. Dengan kata lain, apabila strategi perusahaan tidak diubah, perusahaan akan tertinggal dari pesaing. Pada akhirnya akan mengakibatkan kebangkrutan atau tutupnya perusahaan.
sumber: http://id.shvoong.com/business-management/investing/2076984-pengertian-lingkungan-perusahaan/

Berbagai macam lingkungn perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan
    
Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.      Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan.Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a.       Lingkungan eksternal makro
       Adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
b.      Lingkungan eksternal mikro
       Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.

2.      Lingkungan Internal
            Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
sumber: http://lukmannurrohman.blogspot.com/2011/11/perusahaan-dan-ruang-lingkup-perusahaan.html