Bisnis Retail Terhadap
Perkembangan Konsumen
Nama : Andini Predita Sari
NPM : 20213898
Kelas : 1EB18
Daftar Isi
Cover ............................................................................................................................1
Daftar Isi
.......................................................................................................................2
Pendahuluan
Latar Belakang
...................................................................................................3
Pembahasan
..................................................................................................................4
Kesimpulan
...................................................................................................................9
Daftar Pustaka
..............................................................................................................11
Pendahuluan
Latar Belakang
Bisnis Retail merupakan
keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian
layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk pengunaan yang sifatnya
individu sebagai pribadi maupun keluarga. Keberhasilan dalam pasar Retail yang
kompetitif, pelaku Retail harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan
harga, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap
pelaku Retail terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan
dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya pelaku Retail
menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan
berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk,
secara keseluruhan pengelola bisnis Retail membutuhkan implementasi
fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran,
sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku Retail dapat memahami
secara penuh tentang lingkup bisnis Retailnya, cara strategi pengembangannya
dan Memanajemen bisnisnya.
Industri Retail semakin berubah
seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta
kebutuhan konsumen. Siap atau tidak, Retail di Indonesia akan menghadapi persaingan
yang demikian sengit. Apalagi dengan semakin maraknya Retail asing di Indonesia
yang punya kekuatan merek dan dana yang “tak terbatas”. Oleh karenanya Retail
di Indonesia perlu mewaspadai atau memahami berbagai tren yang akan terjadi
pada dunia Retail di masa depan. Berikut adalah 10 hal yang bisa menentukan
masa depan Retail.
Bisnis ritel makin populer
belakangan ini. Namun, dengan dibukanya keran perdagangan bebas dengan Cina,
pasar ritel lokal banyak yang gulung tikar. Bagaimana strategi yang efektif
dalam mengelola bisnis ritel sehingga tak tergerus oleh serbuan ritel asing?.
Bisnis ritel atau bisnis eceran
adalah bisnis yang menyalurkan barang maupun jasa kepada pengguna akhir. Segmen
bisnis ritel sangat luas, mulai dari segmen bawah hingga masyarakat kelas atas
karena produk yang ditawarkan pun sangat beragam. Akan tetapi, bisnis ritel
ternyata tak semudah yang dibayangkan. Dominasi merek terkenal dan modal yang
tak terbatas serta serbuan ritel asing dapat menjadi faktor sebuah bisnis ritel
tutup buku. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memelihara
bisnis ritel yang sudah berjalan.
Orang-orang yang tertarik untuk
memulai sebuah toko ritel perlu memastikan bahwa mereka
berada dalam posisi untuk benar-benar membuat toko sukses. Hal ini terutama
berlaku di zaman ekonomi sulit ketika banyak perusahaan yang berjuang untuk
tetap bertahan. Ada banyak hal untuk mempertimbangkan untuk menentukan apakah
suatu bisnis akan dapat melakukannya dengan
baik sekarang termasuk lokasi dan jenis usaha ritel yang Anda tertarik untuk
memulai. Namun, pertanyaan yang benar apakah atau tidak bisnis Anda akan
melakukannya dengan baik memiliki kurang untuk melakukan dengan toko dan banyak
lagi dengan Anda. Tanyakan pada diri Anda jika Anda memiliki lima berikut harus-memiliki kualitas untuk
menjalankan sebuah toko ritel yang sukses. Jika Anda melakukannya, Anda harus
dapat membuat pekerjaan bisnis Anda terlepas dari kesulitan ekonomi yang
dihadapi ritel saat ini.
Pembahasan
Strategi pemasaran ritel adalah
pemasaran yang mengacu kepada variabel, dimana pedagang eceran dapat
mengkombinasikan menjadi jalan alternatif sebagai suatu strategi pemasaran
untuk dapat menarik konsumen. Variabel tersebut umumnya meliputi faktor seperti
: variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga, iklan, promosi, dan
tata ruang, desain store, lokasi store dan merchanding (Retail marketing
management, 2003). Untuk menjaga kelangsungan hidup serta kemajuan dan
keunggulan dalam bisnis eceran yang semakin kompetitif, maka pengelola bisnis
tersebut harus berupaya menerapkan strategi berupa program bauran penjualan
eceran yang diharapkan memunculkan minat konsumen.
Komponen produk, harga, tempat,
dan promosi atau lebih dikenal dengan 4P (product, price, place, and promotion)
dengan menitikberatkan perhatian yang berbeda-beda pada keempat variabel
tersebut karena tergantung kepada sipembuat keputusan pemasarannya untuk
menyesuaikan dengan lingkungan yang cenderung berubah-ubah yang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan, dimana
konsep tersebut berlaku bagi bisnis eceran dengan penekanan pda faktor yang
berlainan (McCarthy, 1993)
Prinsip dasar
pada ritel modern yang terdiri dari 4 P:
a. Product
(Produk)
Produk menurut Kotler and
Armstrong (2001) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar
dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan
produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang ada dipasar (Porter,
1996).
b. Price (Harga)
Strategi dalam penetapan harga
bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya : Harga bundling, harga predatory,
harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar,
harga premium, harga psikologis, harga dinamis (Kotler and Armstrong, 2010).
Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh
sebuah perusahaan ritel yaitu konsumen, dirinya sendiri, dan pesaing.
§ Menurut Ma’ruf
(2005) , impementasi strategi harga antara lain : Penetapan harga
secara tetap untuk periode waktu tertentu dan harga yang ditetapkan secara
variatif sesuai fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
§ Penetapan harga
ganjil, seperti Rp. 99.000, Rp. 199.000, Rp. 749.000
§ Leader pricing, penetapan
harga dimana profit marginnya lebih rendah daripada tingkat yang biasa
diraih bertujuan untuk menarik konsumen yang lebih banyak.
§ Penetapan harga
paket, yaitu harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu unit per
itemnya.
§ Harga
bertingkat, ini diberlakukan untuk produk yang mempunyai banyak model dan harga
yang beragam.
c.
Promotion (Promosi)
Menurut Philip Kotler (1997,
p.153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan
rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising),
penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public
relation) dan publisitas(publicity), promosi penjualan (sales
promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian
dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh
perusahaan.
Menurut Schoell (1993, p.424), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian,
mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan.
d. Place (Lokasi)
Saluran pemasaran adalah
serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses
menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikomsumsi (Kotler, 2002).
Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual sangat
berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari
tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar
lokasi produksi berada dipasar atau dekat dengan pasar.
Lokasi adalah faktor terpenting
dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses
dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang
strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama dengan pramuniaga yang
sama terampilnya dan mempunyai citra toko yang bagus.
Startegi pemasaran yang baik juga
harus didukung dengan kualitas pelayan yang baik. Menurut Christopher H.
Lovelock et.al (1996) menyatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan bentuk
pelayanan yang harus disesuaikan dengan harapan dan kepuasan konsumen didalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Salah satu cara perusahaan untuk tetap
dapat unggul bersaing dengan memberikan pelayanan dengan kualitas yang lebih
tinggi dari pesaingnya secara konsisten. Harapan konsumen dibentuk oleh
pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut kemulut serta promosi yang
dilakukan kemudian dibandingkannya.
Menurut Payne (2000) membentuk
model kualitas pelayanan yang menyoroti syarat-syarat utama memberikan kuliatas
pelayanan diantaranya adalah :
§ Kesenjangan
antara harapan konsumen dengan persepsi management
§ Kesenjangan
antara persepsi management terhadap harapan konsumen dengan spesifikasi
terhadap kualitas pelayanan.
§ Kesenjangan
antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian pelayanan.
§ Kesenjangan antara
pelayanan yang dirasakan dan pelayanan yang diharapkan.
Menurut Zeithaml and Bitner
(2003), kualitas pelayanan mencerminkan evaluasi persepsi konsumen tentang
elemen-elemen jasa (kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, dan kualitas
hasil), kemudian elemen-elemen jasa akan dievaluasi berdasarkan dimensi
kualitas pelayanan yang spesifik, antara lain : kehandalan, daya tangkap,
jaminan, kemudahan dalam melakukan hubungan, dan bukti langsung.
Strategi
Manajemen Ritel
Kata ritel berasal dari bahasa
Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Retail atau
eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa
ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi retail (ritel) juga
melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services) ke rumah-rumah.
Tidak semua ritel dilakukan ditoko.
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retail (ritel) adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retail (ritel) adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.
Trend Industri Ritel
Industri
retail (ritel) berubah dengan cepat. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari
1). Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format ritel. 2).
meningkatnya konsentrasi industri. 3). Globalisasi dan 4). Penggunaan berbagai
cara untuk berinteraksi dengan konsumen. Saat ini konsumen dapat membeli barang
yang sama dari sejumlah retail (ritel) yang berbeda. Masing-masing format ritel
menargetkan pangsa pasar yang berbeda dan yang semakin meningkat. Tiap jenis
retail (ritel) menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa
berlangganan pada retail (ritel) yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan
yang berbeda.
Pada
awalnya retail (ritel) adalah bisnis lokal. Saat ini, konsep ritel yang
berhasil disebuah negara telah berkembang secara global. Mengapa beberapa
konsep ritel dapat berkembang secara global dan sementara beberapa tidak bisa
berkembang? biasanya tergantung pada apa yang dinamakan keunggulan bersaing
(competitive advantage) di negara tersebut.
Strategi Pemasaran Ritel (Retail)
Strategi pemasaran ritel (retail) meliputi (1).
pemilihan segment target pasar dan penentuan format ritel (retail) dan (2). pengembangan
keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel (retail) untuk mengurangi tingkat
kompetensi yang dihadapi.
Ritel (retail) yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Pasar ritel (retail) bukan merupakan tempat khusus dimana para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan kebutuhan-kebutuhan yang sama (segmen pasar) dan sekelompok ritel (retail) yang menggunakan format ritel (retail) yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Pasar sasaran dalam ritel (retail) sering kali
ditetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis dan psikografis. Menetapkan
pasar sasaran merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran ritel (retail).
Bauran ritel (retail) atau disebut dengan retail mix adalah kombinasi
elemen-elemen produk, harga, lokasi, personalia, promosi dan presentasi atau
tampilan-untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi target
pasar.
Membicarakan strategi
pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa
dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi
yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran
dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran
retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan
menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para
konsumen.
Sebagian besar pelaku usaha
memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang
pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli
suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini
perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong,
minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart,
Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.
Tingginya permintaan pasar akan
produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran
tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang
mudah, namun persaingan
pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin
terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk
memenangkan pasar :
1.
Pertama, tentukan target pasar.
Meskipun bisnis
retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa
mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih
menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau
menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah
keatas.
2.
Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan.
Memiliki
konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran.
Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis
retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program
promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan
memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi
setiap akhir pekan.
3.
Ketiga, pilih lokasi usaha yang strategis.
Pemilihan
lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail.
Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi
usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah
pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha
yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket
atau supermarket.
4.
Keempat, cantumkan brand pada setiap produk.
Penanaman image
kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang
perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang
telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label
harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand
tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.
5.
Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen.
Jangan abaikan
istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku
usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan
layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari
hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan
terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada
sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai
ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali.
Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu
pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis
dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas
konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi
bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan
konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses.
Kesimpulan
Dalam
ritel, pelayanan bukan hanya terletak pada personalnya namun juga diperlukan
pengembangan semua hal didalam toko baik yang bisa diukur maupun yang tidak
bisa diukur yang dapat dilakukan untuk memuaskan pelanggan. Mengerti dampak
dari citra merk produk, dan bagaimana sebuah toko harusnya diposisikan, adalah
sangat penting dalam membangun figur toko. Banyak toko yang berhasil mencapai
target penjualan mereka dengan menawarkan produk bermerk yang bagus dan disukai
konsumen dalam pilihan produk yang luas. Namun, itu saja tidak cukup untuk
menciptakan citra toko yang unik di pikiran konsumen. Membangun citra toko
membutuhkan identifikasi yang cukup mengenai diferensiasi barang dan jasa
terhadap yang ditawarkan oleh kompetitor, yang cenderung akan meningkatkan
apresiasi dari konsumen itu sendiri.
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi citra
toko secara signifikan, beberapa contoh: kualitas dari barang dan jasa;
penampilan toko; kualitas layanan penjualan; kualitas fasilitas toko;
pengalaman dan lingkungan belanja; perilaku pelayanan karyawan; tingkat harga;
dan frekuensi promosi. Ketika toko yeng berbeda menyediakan produk dan merk
yang sama, menurut Kotler and Armstrong (2001), sebuah produk yang ditawarkan dipasar
untuk ditawarkan, dikomsunsi, dan dimiliki. Menurut Porter (1996) seharusnya
produk yang ditawarkan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan produk yang
lain.
Harga
dan promosi merupakan faktor langsung yang mempengaruhi persepsi konsumen
terhadap berbagai jenis toko dan citranya. Citra toko dalam kaitannya dengan
harga dan promosi akan dipengaruhi oleh tingkat harga rata-rata, variasi harga
musiman, dan frekuensi serta intensitas promosi (Dickson and Sawyer, 1990).
Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang bebeda pula terhadap keputusan
pemilihan toko, merujuk kepada perbedaan citra toko di dalam benak konsumen.
Memberikan pengalaman positif bagi pelanggan melalui semua tampilan toko,
tampilan staf, proses kerja, dan kualitas prima produk akan sangat menggerakkan
emosi positif konsumen.Pada akhirnya faktor-faktor tersebut akan mendukung
loyalitas pelanggan terhadap toko.
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil
kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya
sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah
mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan
itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan
atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta
meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang
telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya
dengan tepat.
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan
dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam
pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu
yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya,
bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan
lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat
menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk
tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
Daftar Pustaka
http://farm1.static.flickr.com/117/313608149_7197d7894b.jpg dan
http://balaiuji.blogdetik.com/files/2010/05/supermarket-300×225.jpg

Tidak ada komentar:
Posting Komentar