1.
Kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastawan
Kewiraswastaan
(entrepreneurship) berasal dari bahasa perancis yang secara harfiah
diterjemahkan sebagai “perantara” oleh Richard Cantillon. Dalam karyanya dia
menyebutkan seorang entrepreneur sebagai seorang yang membayar harga tertentu
untuk produk tertentu, untuk kemudian dijualnya dengan harga tidak pasti (an
uncertain price), sambil membuat keputusan-keputusan tentang upaya mencapai dan
memanfaatkan sumber-sumber daya, dan menerima resiko berusaha (the risk of
enterprise). Secara luas istilah kewiraswastaan didefinisikan sebagai proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu
yang diperlukan, memiliki resiko finansial, psikologi, dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Dalam Kewiraswastaan ada 3 Jenis
Perilaku:
a.
Memulai inisiatif.
b.
Mengorganisasi atau mengreorganisasi mekanisme
sosial/ekonomi untuk mengubah sumber daya dengan cara praktis.
c.
Diterimanya resiko atau kegagalan.
Unsur Penting Wiraswasta:
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait.
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait.
Unsur-unsur tersebut adalah:
a.
Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang
dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh
tingkat pendidikan orang bersangkutan.
b.
Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui
latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan
tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
c.
Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan
dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan
berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang
mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
2.
Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta.
Pengalaman di
beberapa negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan
bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General
Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah
perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan
kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
3.
Perkembangan
Franchising Di Indonesia
Kiat-kiat memilih franchise:
a.
Kontrol : Untuk memastikan keseragaman, franchisor akan
mengontrol bagaimana franchisee melakukan usahanya. Hal ini dapat membatasi
anda dalam mengambil keputusan berdasarkan intuisi bisnis Anda sendiri.
b.
Biaya Franchise
: Yang mungkin tidak bisa di-refund, dapat berkisar dari puluhan sampai ratusan
juta bahkan milyaran rupiah.
c.
Biaya Advertising : Anda mungkin harus membayar biaya
advertising. Sebagian dari biaya ini mungkin akan digunakan untuk membiayai
advertising secara nasional, atau menarik franchisee baru, yang tidak langsung
mempunyai efek terhadap target market outlet Anda.
d.
Pembayaran Royalti : Anda biasanya harus membayar
royalti kepada franchisor meskipun usaha Anda belum menghasilkan income yang
memuaskan. Royalti biasanya berdasarkan penjualan kotor per bulan. Selain itu,
royalti juga dibayar untuk hak menggunakan nama franchisor.
e.
Terminasi & Renewal : Anda dapat kehilangan hak
franchise anda bila anda melanggar kontrak. Selain itu, hak franchise ada
jangka waktunya. Setelah itu, tidak ada jaminan Anda dapat membaharuinya
(renewal). Franchisor bisa saja memutuskan kontrak jika Anda, sebagai contoh,
gagal membayar royalti atau gagal memenuhi standard performance. Jika hak
franchise Anda dihentikan, maka anda akan kehilangan investasi Anda. Perjanjian
franchise bisa untuk 5, 10 atau 20 tahun. Setelah itu, franchisor bisa saja
menolak untuk memperbaharui kontrak franchise anda.
Jenis Usaha yang Potensial Diwaralabakan :
ü
Produk dan jasa otomotif.
ü
Bantuan dan jasa bisnis .
ü
Produk dan jasa konstruksi, perawatan dan perbaikan
rumah, dan jasa AC.
ü
Jasa pendidikan.
ü
Rekreasi dan jasa hiburan.
4.
Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Ciri-ciri perusahaan kecil:
a)
Manajemen berdiri sendiri
b)
Modal disediakan
oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil daerah operasinya lokal
c)
Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
Untuk mengembangkan perusahaan
kecil diperlukan pertimbangan yang matang terhadap 3 hal:
a)
Profil pribadi : dalam kaitannya dengan kelayakan
kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan.
b)
Profil perusahaan : dalam kaitannya dengan sejarah,
analisis tentang para pesaing dan pasar, strategi persaingan dan rencana
operasi, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok.
c)
Paket pinjaman : dalam kaitannya dengan jumlah yang
diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran
kembali dan ketentuan-ketentuan pembayaran
Pertimbangan yang matang untuk
mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan
kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan
perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
Kekuatan perusahaan kecil
ü
kebebasan untuk bertindak.
ü
menyesuaikan kepada kebutuhan setempat.
ü
peran serta dalam melakukan usaha atau tindakan.
Kelemahan perusahaan kecil
ü
relatif lemah dalam spesialisasi.
ü
modal dalam pengembangan terbatas.
ü
karyawan relatif sulit untuk mendapat yang
cakap.
Sebab-sebab kegagalan
ü
struktur modal yang tidak memadai.
ü
penggunaan metode dan peralatan yang sudah
usang.
ü
tidak adanya perencanaan jangka panjang.
ü
kecakapan pribadi.
Tanda-tanda kegagalan perusahaan
ü
penjualan menurun.
ü
perbandingan utang semakin tinggi.
ü
biaya operasi meningkat.
ü
pengurangan dalam modal kerja.
ü
keuntungan menurun/kerugian meningkat.
5.
Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis kecil
·
Kewirausahaan : Pelaku bisnis yang menerima
resiko maupun peluang yang ada karena menciptakan dan mengoperasikan bisnis
baru. Yang membedakan adalah visi, aspirasi, dan strategi.
·
Bisnis kecil : Tidak mempunyai rencana untuk
pertumbuhan-pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan
nyaman.
Wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun yang artinya berani menanggung resiko.
Wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun yang artinya berani menanggung resiko.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar