Apakah etika profesi akuntansi
itu penting? Seberapa penting etika profesi akuntansi itu? Etika profesi sangatlah
penting dan juga sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, salah satunya di
bidang akuntansi. Etika profesi berisi ketentuan mengenai apa yang baik dan
yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh profesi itu
dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Maka dari itu, etika dalam
profesi di bidang akuntansi ini sangatlah penting.
Tujuan penerapan etika
dalam profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan terse but terdapat empat
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
- Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
- Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
- Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
- Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Di bidang akuntansi,
etika profesi diatur oleh Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan
adanya kode etik profesi yang mengatur para akuntan, maka masyarakat dapat
meyakini kualitas pekerjaan mereka.
Kode Etik IAI
dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota IAI, baik yang
berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan
tanggung jawab profesionalnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi
tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat
kinerja tertinggi, dan berorientasi pada kepentingan publik.
Namun pemahaman seorang
akuntan terhadap Kode Etik IAI tidak menjamin akuntan tersebut tidak melakukan
tindak kecurangan. Terdapat banyak akuntan yang sudah memahami kode etik
akuntansi namun tetap saja masih melanggarnya. Profesi auditor akan selalu
berhadapan dengan dilema yang mengakibatkan seorang auditor berada pada dua
pilihan yang bertentangan. Sebagai contoh dalam proses auditing, seorang
auditor akan mengalami suatu dilema ketika tidak terjadi kesepakatan dengan
klien mengenai beberapa aspek dan tujuan pemeriksaan. Apabila auditor memenuhi
tuntutan klien berarti akan melanggar standar pemeriksaan, etika profesi dan
komitmen auditor tersebut terhadap profesinya, tetapi apabila tidak memenuhi
tuntutan klien maka dikhawatirkan akan berakibat pada penghentian penugasan
oleh klien. Berbagai pelanggaran etika yang terjadi pada perusahaan go
public di Indonesia juga sering terjadi, padahal semestinya hal ini tidak
perlu terjadi apabila setiap akuntan mempunyai pemahaman, kemampuan dan kemauan
untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam melaksanakan
profesinya.
Etika dalam Kode Etik
IAI sangat penting dalam menunjang karier profesi akuntan, baik bagi akuntan
pendidik sebagai pedoman dalam menjalankan profesinya dan bagi mahasiswa yang
akan diarahkan untuk menjadi seorang akuntan, berguna sebagai bekal di masa
yang akan datang.
Sumber: